Artikel :
What makes staff consider leaving the health
service in Malawi?
Wanangwa Chimwaza1*, Effie Chipeta1, Andrew Ngwira1, Francis Kamwendo1, Frank Taulo1, Susan Bradley2 and Eilish McAuliffe2
1. Pendahuluan
A. Latar belakang masalah
Sampai saat ini belum dapat diperoleh jawaban tentang apakah Kepemimpinan itu dapat dipelajari atau tidak. Berkait dengan hal itu berbagai pendapat yang berbeda oleh orang yang berbeda pula tentang pengertian Kepemimpinan sesuai dengan kepentinganya. Sedangkan di suatu institusi atau suatu perusahaan sangat memerlukan Kepemimpinan yang professional dan kompeten. Suatu institusi itu akan maju SDM nya apabila di pimpin oleh Kepemimpinan yang benar- benar sudah terlatih.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM.Kesehatan adalah dengan adanya Kepemimpinan yang bagus dan bertanggung Jawab terhadap staff nya. Seperti hal nya yang terjadi di kota Melawi kekurangan SDM . Kesehatan salah satunya nya penyebab mempunyai Kepemimpinan yang tidak professional.
Malawi adalah salah satu negara menghadapi kekurangan tenaga kesehatan di sektor kesehatan dan dengan demikian, memiliki sangat kapasitas rendah untuk memenuhi tingkat minimal perawatan kesehatan. Tenaga kesehatan terbaru kepadatan pasien (2009) adalah 0.019 dokter dan 0.343 perawat dan kebidanan personil per 1.000 penduduk. Didalam Artikel ini ada beberapa faktor- faktor yang menjelaskan penyebabnya tenaga Kesehatan itu meninggalkan Kota Melawi adalah karena seorang Pemimpinnya tidak bisa mengatur lingkuangan kerja yang kondusif dan tidak bisa menganalisa jumlah tenaga kesehatan yang ada dan yang kurang berdasarkan profesinya, serta pendistribusian tenaga kesehatanya tidak merata, dan pemberian isentif atau tunjangan tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan sehingga dilingkungan kerjanya sering terdapat insiden dobel job dan kelebihan jam kerja. Dengan latar belakang masalah tersebut, penulis mencoba untuk mengamati kesalahan Kepemimpinan yang kompeten dan profesional.
B. Tujuan dan Ruang Lingkup
Penelitian bertujuan meneliti kenyataan di ruang lingkup kota Melawi dengan Kepemimpinan yang ada. Sebagai dasar analisa penelitian ini saya menganalisa penyebab Kota Melawi kekurangan tenaga kesehatan disebabkan oleh Kepemimpinan yang tidak Profesional.
2. Kerangka Teori
Robin (2006) Kepemimpinan adalah sebagai kemampuan memengaruhi kelompoknya sehingga mereka mereka akan berusa mencapai tujuan suatu organisasi. Kepemimpinan Menurut Chung dan Megginson mendefinisikan bahwa Kepemimpinan adalah sebagai kesanggupan untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam suatu arah tertentu. Banyak orang yang memiliki pendapat sama dengan pendapat ini, baik yang berasal dari kalangan praktis maupun para teoritis sekali pun. Beberapa hasil penelitian dan mitrologi tentang Kepemimpinan menyatakan bahwa karakteristik terpenting bagi seseorang pemimpin adalah karisma.
Webster memberi kan pendapat tentang karisma adalah suatu daya tarik seseorang dalam dalam Kepemimpinan yang menimbulkan kesetian tersendiri dari rakyat atau semangat tinggi. Jika teori Kepemimpinan didalam artikel ini : menurut saya sangat berpengaruh terhadap artikel ini karena disuatu institusi itu akan bagus kinerjanya apabila kepemimpinan atau manajer nya yang bagus. Sudah jelas di dalam artikel ini Responden melaporkan bahwa mereka memiliki hubungan yang buruk dengan manajer yang dalam banyak kasus diperlakukan dengan buruk, sehingga banyak membuat mereka lebih memilih retensi dari suatu MLSp ini. Secara umum, merasa bahwa mereka tidak cukup didukung , tidak diperlakukan secara adil , dan upaya mereka tidak diakui oleh manajer mereka . Hal ini menyebabkan tenaga kesehatan tersebut akan kehilangan motivasi dan untuk merenungkan meninggalkan suatu pekerjaan. Dan ada suatu insiden juga serupa itu juga dilaporkan oleh perawat - bidan yang menunjukkan bahwa ia ingin meninggalkan karena gajinya tidak dinaikkan untuk lama setelah ia dipromosikan . Selain itu, dua medis asisten mengeluhkan keterlambatan penerimaan gaji mereka dari setiap insiden yang mereka temukan sehingga merasa penurunan motivasi sehingga membuat mereka keluar.
Peneliti ini menangkap adanya solusi untuk mencegah terjadinya retensi pegawai kesehatan adanya penyebab diatas yaitu dirubah suatu pola kepemimpinan nya atau kepemimpinanya di lakukan Training atau dilakukan Education supaya bisa merubah system kerja nya. Atau Kepemimpinannya diganti dengan yang lain yang memiliki sikap yang terbuka, konstan, dan belajar terus menerus, dan menerima tanggung jawab tugas, diri sendiri, dan nasib orang lain dan tak luput memiliki pengetahuan untuk melakukan tugas- tugas sebagai pimpinan.
Menurut Martin dan Jackson (2006), Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan atau hasrat didalam seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan sesuatu tindakan.
Menurut Robbins (2003), motivasi adalah sebagai suatu tindakan untuk mempengaruhi orang lain agar berperilaku (to behave)secara teratur. Dan motivasi ini merupakan tugas dari manajer untuk mempengaruhi orang lain (karyawan) dalam suatu perusahaan.
Dari teori Kepemimpinan sangat berhubungan teori Motivasi kenapa dikatakan sangat berhubungan : misalnya kepemimpinannya tidak bagus akan membuat staff nya akan menurunnya motivasi untuk bekerja. Kualitas kerja karyawan tergantung pada kualitas manajer dan mempunyai kaitan dengan dengan hasil-hasil organisasional.bukan hanya itu, manajer yang kurang berkualitas akan mengakibatkan tidak kepuasan nya karyawan bekerja yang berdampak pada penurunan produktivitas.Tidak sedikit karyawan mengundurkan diri dari pekerjaanya akibat di pimpinan oleh manajer yang kurang profesional. Sebaliknya memiliki pimpinan yang berpengalaman akan termotivasi dan memiliki komitment yang tinggi atas pekerjaanya.
3. Kesimpulan
Motivasi staf dan lingkungan yang memungkinkan adalah faktor penting untuk mempertahankan tenaga kesehatan di Malawi. Penelitian ini mengungkapkan kunci ' tipping point ' yang mendorong staf untuk serius mempertimbangkan meninggalkan pekerjaan merek. Banyak faktor yang mendasari insiden kritis dapat diatasi dengan praktek manajemen yang lebih baik dan pengenalan kebijakan yang adil dan transparan . Manajer perlu dilatih dan dilengkapi dengan manajerial yang efektif keterampilan dan staf harus memiliki akses ke kesempatan yang sama untuk meng-upgrade dan sering ditugas kan untuk melakukan pelatihan ilmu-ilmu baru. Ada kebutuhan untuk upaya berkesinambungan untuk memobilisasi sumber daya yang dibutuhkan karena ini sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kota Melawi.
4. Daptar pustaka
1. Bradley, Susan; McAuliffe, Eilish. Human Resources for Health. 2009, Vol. 7, p1-8. 8p. 1 Chart. DOI: 10.1186/1478-4491-7-14.
2. Curtis, Katherine; Liabo, Kristin; Dphil, Helen Roberts; Barker, Maggie. Health Expectations. Jun 2004, Vol. 7 Issue 2, p149-156. 8p. DOI: 10.1111/j.1369-7625.2004.00265.x.
3. Dixon, Jo. Child & Family Social Work. May 2008, Vol. 13 Issue 2, p207-217. 11p. 1 Chart. DOI: 10.1111/j.1365-2206.2007.00538.x.
4. Gerth van Wijk, R.; Patiwael, J. A.; de Jong, N. W.; de Groot, H.; Burdorf, A. Allergy. Jul 2011, Vol. 66 Issue 7, p903-908. 6p. 1 Diagram, 3 Charts, 2 Graphs. DOI: 10.1111/j.1398-9995.2011.02556.x.
5. Goddard, Jim; Barrett, Sam. Journal of Social Welfare & Family Law. Mar 2008, Vol. 30 Issue 1, p31-47. 17p. 3 Charts. DOI: 10.1080/09649060802124760.
6. Iles, Nicola; Lowton, Karen. Health & Social Care in the Community. Jan 2010, Vol. 18 Issue 1, p21-29. 9p. 2 Charts. DOI: 10.1111/j.1365-2524.2009.00871.x.
7. Kidger, Judi; Gunnell, David; Biddle, Lucy; Campbell, Rona; Donovan, Jenny. British Educational Research Journal. Dec 2010, Vol. 36 Issue 6, p919-935. 17p. 1 Chart. DOI: 10.1080/01411920903249308.
.
Oleh : Vera Andriyana
NIM : 13/ 357519/PKU/14120
MINAT : SDM. KESEHATAN
No comments:
Post a Comment