Nama : Indah Karyani
NIM : 13/357535/PKU/14122
PLACEMENT, SUPPORT, AND RETENTION OF HEALTH PROFESSIONALS: NATIONAL, CROSS-SECTIONAL FINDINGS FROM MEDICAL AND DENTAL COMMUNITY SERVICE OFFICERS IN SOUTH AFRICA
o Ho = Program Pegawai tidak Tetap (PTT) lebih efektif mengatasi kesenjangan pelayanan kesehatan di wilayah terpencil dan pedesaan dibanding non PTT.
Ha = Program Pegawai tidak Tetap (PTT) kurang efektif mengatasi kesenjangan pelayanan kesehatan di wilayah terpencil dan pedesaan dibanding non PTT.
Jika program PTT lebih efektif mengatasi kesenjangan pelayanan kesehatan di wilayah terpencil dan pedesaan, maka :
PTT
|
Non PTT
| |
Perekrutan
|
Banyak diminati oleh nakes laki-laki, yang belum menikah dan yang memahami bahasa daerah di mana mereka ditugaskan (Hatcher, Onah, Kornik, Peacocke, & Reid, 2014).
|
Lebih diminati oleh nakes yang memiliki keterikatan dengan daerah tempatnya bertugas, contoh : keluarga tinggal di wilayah tersebut atau dilahirkan di wilayah tersebut.
|
Distribusi
|
Lebih fleksibel untuk ditempatkan di wilayah terpencil dan pedesaan karena ada keinginan nakes untuk mengabdi pada masyarakat dan keinginan meningkatkan ketrampilan klinis yang dibutuhkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialisasi (Hatcher, Onah, Kornik, Peacocke, & Reid, 2014).
|
Distribusi lebih banyak di wilayah perkotaan karena masyarakat perkotaan memiliki tingkat ekonomi menengah keatas serta mendukung perkembangan karir (Anyangwe & Mtonga, 2007)
|
Penempatan di fasilitas kesehatan
|
Lebih banyak ditempatkan di pelayanan publik (Puskesmas dan RSUD)
|
Lebih memilih di RS rujukan, layanan kesehatan swasta atau membuka praktek pribadi.
|
Bentuk dukungan dari daerah
|
Berupa pembekalan untuk lebih mengenal situasi di lapangan, adanya mentorship dan supervisi dalam pengalaman pengembangan profesi, kesempatan yang luas untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat selama masa pengabdian. Sedangkan secara fisik nakes membutuhkan akomodasi, keamanan, alat transportasi, bekal peralatan dan obat yang memadai (Hatcher, Onah, Kornik, Peacocke, & Reid, 2014).
|
Berupa fasilitas tempat tinggal yang permanen, kemudahan akses komunikasi, kelengkapan sarana prasarana, kemudahan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dsb (Dussault & Franceschini, 2006).
|
Insentif
|
Lebih menyukai insentif berupa gaji/tunjangan yang memadai, beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Hatcher, Onah, Kornik, Peacocke, & Reid, 2014)
|
Insentif yang diinginkan berupa kepastian dan ketepatan waktu penggajian, jaminan kesehatan, pension/pesangon, pelatihan dengan uang saku, cuti, dsb.
|
Kesempatan melanjutkan pendidikan
|
Karena masa kerja bersifat kontrak nakes lebih mudah meninggalkan tempat tugasnya untuk melanjutkan pendidikan.
|
Proses perijinan dari instansi tempat kerja lebih ketat dan banyak persyaratan.
|
Kebutuhan pengembangan profesi
|
Lebih kearah spesialisasi untuk meningkatkan ketrampilan klinis dan ke arah public health.
|
Lebih kearah manajerial
|
Kebijakan
|
Di Afsel nakes di wilayah pedesaan dan terpencil di berikan kelonggaran untuk tidak mengikuti proses Continuing Profesional Development akan tetapi sangat di dukung untuk keikutsertaannya. (Hatcher, Onah, Kornik, Peacocke, & Reid, 2014)
|
Wajib untuk mengikuti Continuing Profesional Development dan uji kompetensi. Mengikuti peraturan kepegawaian yang berlaku.
|