Monday, May 5, 2014

HUMAN RESOURCE LEADERSHIP: THE KEY TO IMPROVED RESULTS IN HEALTH

HUMAN RESOURCE LEADERSHIP: THE KEY TO IMPROVED RESULTS IN HEALTH

Kepemimpinan menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi organisasi. Seorang pemimpin memegang peran penting karena keberadaannya dapat menentukan gerak maju organisasi. Sikap atau gaya seorang pemimpin akan mewarnai kegiatan operasional organisasi sehari-hari. Sekarang ini pemerintah Indonesia sedang berusaha untuk mewujudkan suatu kondisi masyarakat Indonesia yang sehat baik secara fisik maupun mental. Pemerintah menyadari akan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung pembangunan negara. Pembangunan akan sulit berjalan lancar jika kondisi masyarakatnya kurang sehat. Oleh karena itu, pemerintah dituntut untuk mampu menciptakan suatu sistem pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas sehingga dapat diandalkan pada saat dibutuhkan tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi. Hal ini berarti pemerintah perlu memiliki sosok pemimpin yang mampu mengatasi masalah dalam peningkatan sistem pelayanan kesehatan sehingga semua lapisan masyarakat baik dari kalangan bawah sampai kalangan atas dapat memanfaatkannya. Upaya pemerintah ini secara formal nampak jelas yang menyatakan bahwa salah satu tujuan yang hendak dicapai pembangunan di bidang kesehatan di Indonesia pada saat ini adalah mencapai masyarakat, bangsa dan negara di mana penduduknya memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata.
Leadership Development Program (LDP) didasarkan pada konsep kepemimpinan yang berbasis kompetensi (competency-based leadership) yang telah melalui serangkaian riset dan terbukti mampu mengubah/meningkatkan kualitas perilaku kepemimpinan individu. Bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan para Unit Manager agar mampu mengembangkan visi bisnisnya, meningkatkan kemampuan dalam menetapkan sasaran kerja serta mengarahkan tim dalam mencapai sasaran. Dapat mengembangkan komunikasi dua arah dan efektif serta membimbing timnya agar mampu memahami tugas dan dapat berprestasi secara optimal, mampu meningkatkan motivasi kerja timnya melalui reward, counseling, maupun melalui penilaian prestasi yang objektif. Mampu menerjemahkan strategi SDM ke dalam sistem dan praktik yang menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan.
Menurut Manderbacka, Kristiina:BMC Public Health. 2013 : Sementara perilaku kesehatan dan faktor gaya hidup lainnya yang penting dalam memberikan perbedaan kontribusi bagi kesehatan, beberapa peneliti telah menyarankan bahwa beberapa perbedaan kematian disebabkan faktor gaya hidup bisa dicegah dengan langkah-langkah kebijakan kesehatan dan perawatan kesehatan. Oleh karena itu pentingnya kebijakan kesehatan dan pelayanan kesehatan dalam menanggulangi ketidaksetaraan kesehatan, sosial dan ekonomi.
WHO (2010) Perumusan Sumber Daya Manusia Nasional (HRH) kebijakan kesehatan dan strategi membutuhkan perencanaan berbasis bukti untuk merasionalisasi keputusan.Berbagai alat dan sumber daya yang ada untuk membantu negara-negara dalam mengembangkan rencana strategis HRH nasional. Rencana seperti itu biasanya meliputi jangka pendek dan panjang  target dan perkiraan biaya untuk scaling up pendidikan dan pelatihan untuk kesehatan pekerja, mengurangi ketidakseimbangan tenaga kerja, memperkuat kinerja staf, meningkatkan retensi staf dan beradaptasi dengan setiap sektor kesehatan utama reformasi, sementara juga diselaraskan dengan strategi yang lebih luas untuk sosial dan pembangunan ekonomi.
Global Health Workforce Alliance, USAID and WHO (2009) Kerangka Aksi meliputi enam bidang tindakan yang saling terikat dalam HAF ( Health Action Framework ) adalah :
1.      Systems HRM
2.      Leadership
3.      Policy
4.      Finance
5.      Education
6.      Partnership
Keenam faktor di atas merupakan faktor kunci dan penentu keberhasilan dalam meningkatkan kualitas dan kinerja manajemen SDM Kesehatan serta bagaimana mempengaruhi seluruh kinerja, dalam hal keberadaan, kompetensi, responsivitas dan produktivitas dalam konteks reformasi kesehatan dan perubahan beban masalah kesehatan.
Tenaga kesehatan adalah elemen penting dan integral dari penguatan sistem kesehatan, meliputi berbagai dimensi ketersediaan, distribusi, kualitas dan kinerja . Untuk mengatasi tantangan ini membutuhkan tindakan bersama pada beberapa elemen dari sektor kesehatan dan kebijakan publik pada umumnya, termasuk efektif koordinasi lintas sektoral dan kolaborasi di antara stakeholders diperlukan untuk memastikan bahwa petugas kesehatan beroperasi dalam lingkungan yang kondusif dan menerima dukungan yang dibutuhkan oleh sistem  kesehatan.
Suatu kebijakan dan praktek pengelolaan SDM seringkali gagal diakibatkan karena pengelolaannya tidak berada di tangan profesional . Pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Ini bukan pendekatan tradisional untuk mengembangkan kepemimpinan, akan tetapi lebih ditujukan untuk pemimpin tertinggi dan berfokus pada sifat kepemimpinan dan karakteristik Model ini berfokus pada pengembangan tim yang dapat mengidentifikasi masalah , mencari solusi , dan mendapatkan hasil.
Tidak ada proses yang sederhana untuk mengkaji situasi suatu negara, menentukan prioritas, memilih solusi dan merancang tahapan investasi yang tepat untuk peningkatan di sektor kesehatan. Banyak faktor harus dipertimbangkan termasuk ketersediaan data yang handal, kelayakan teknis dan politis suatu kebijakan dan nilai tiap aktor kunci dalam proses kebijakan.
Daftar Pustaka :
Adano U (2006). Collection and analysis of human resources for health (HRH) strategic plans. Chapel Hill, NC: Capacity Project (http://www.capacityproject.org/images/stories/files/resourcepaper strategicplans.pdf, accessed 19 November 2009)
Global Health Workforce Alliance, USAID and WHO. (2009) Human Resource for Health Action Framework (HAF): Guide to Develop and Implement Strategies to Achieve an Effective and Sustainable Health Workforce. Management Sciences for Health: Cambridge.
Manderbacka et al. BMC Public Health 2013, 13:812 http://www.biomedcentral.com/1471-2458/13/812
WHO. (2010) Models and tools health workforce planning and projections Human Resources for  Health Observer, 3. WHO: Geneva
OLEH   :  TIEN INDRAWATI
NIM     :  13/357383/PKU/14099
MINAT :  SDM KESEHATAN