Sunday, April 20, 2014

Health Workforce Skill Mix And Task Shifting In Low Income Countries: A Review Of Recent Evidence (Tugas Pertemuan Ke-II)

Riadi Ardian Yuswanto
13/357408/PKU/14106

Jurnal penelitian tersebut menganalisis permasalahan task shifting pegawai dari sudut pandang ekonomi. Metode yang dilakukan adalah dengan menganalisa data sekunder yang di dapat dari google scholar maupun dari online jurnal lain. Mereka berpendapat bahwa penggunaan task shifting di beberapa Negara mampu mengurangi biaya untuk pelatihan dalam memaksimalkan kinerja layanan kesehatan.

Penelitian ini menangkap adanya solusi untuk peningkatan skill pegawai atau delegasi petugas baru tidak selalu perlu biaya besar dengan pelatihan, pendidikan atau rekrutmen tenaga kesehatan baru, namun penggunaan task shifting mampu memberikan alternative solusi. Penggunaan task shifting mampu menghemat pembiayaan Negara untuk memaksimalkan layanan kesehatan. Peneliti mencoba membuktikan fakta-fakta tentang Negara yang menggunakan metode task shifting mengeluarkan biasa lebih sedikit dan menghasilkan output yang lebih baik daripada yang tidak menggunakan task shifting.

TEORI YANG DIGUNAKAN
Task Shifting
Menggunakan pendekatan yang dikemukaan oleh Dolvo D. dalam jurnal yang berjudul Using mid-level cadres as substitutes for internationally mobile health professionals in Africa, mendiskripsikan beberapa jenis task shifting yaitu shifting tasks dari tenaga kesehatan level tinggi ke level rendah  (contoh dari perawat ke komunitas kesehatan pekerja). Task shifting juga meliputi mencetak professional baru atau kader non professional, dimana pekerjaan didelegasikan/diajarkan dari pekerja yang telah dilatih dengan banyak pelatihan dibidangnya kepada pekerja dengan pelatihan spesifik untuk pekerjaan tertentu (contoh asisten medic dilatih in obstetrics di Mozambique).

Economic framework to evaluate skill mix
Untuk melihat dampak dari task shifting dari sudut pandang ekonomi peneliti menggunakan pendekatan yang dikemukakan oleh Palmer and Torgerson yang membedakan antara efisiensi teknik, efisiensi produksi, alokatif efisiensi. Efisiensi teknik mengarah pada hubungan antara input dan output, dimana hubungan teknik efisiensi memproduksi maksimal output dengan input. 
Efisiensi Produksi memperluas efisiensi teknik. Efisiensi produktif tercapai ketika maksimal output diproduksi dengan memberikan anggaran untuk input, atau sebagai alternative, ini dicapai ketika produksi level output dengan penggabungan biaya pada level input. 

Ho :
Penggunaan task shifting mampu mengurangi biaya yang dikeluarkan pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan

Ha : Metode lain lebih efektif dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan mampu mengurangi biaya.

No comments: