Tuesday, April 19, 2016

Tugas Jurnal Kualitatif : Budi Sulistiyo Nugroho K3 2015

Dengan hormat
Dr. dr. Mubasyyir Hasanbasri, MA

1.    Topik yang diambil :

Behavioural Based Safety (BBS) in Industry

2.    Fokus riset :

Mengapa dibutuhkan BBS dalam dunia industri ?

3.    Kata kunci :

safety (improvement, education, instruction, training), implementation steps, employee (young adults and young workers), risk management, feedback and steering committee, organizational behavior management, applied behavior analysis, observation

4.    Variabel Penelitian :

a.    Variabel independen : Behavioural Based Safety (BBS) approach

b.    Variabel dependen : Unsafe and Safe Behavior Employee

5.    Metode yang bisa ditiru :

Metode mix method yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan wawancara semi terstruktur pada sampel yaitu pekerja yang menduduki jabatan manajerial seperti Safety and Health Manager, BBS Facilitator, Safety and Health Officer/Supervisor, Project Manager and Project Engineer dan dengan menggunakan kuesioner yang dibagi di lapangan, sehingga dengan teknik sampling secara proporsional tersebut informasi yang diperoleh melalui wawancara dapat lebih mewakili kondisi nyata dari lingkungan penelitian karena berasal dari sumber dengan karakteristik yang berbeda dengan mengadakan feedback and steering committee untuk melakukan CARE (Corrective Action Request for Evaluation)

6.    Metode yang tidak bisa ditiru :

Saya akan mengalami kesulitan untuk meneliti responden dari sektor industri yang berisiko tinggi terhadap bahaya karena BBS (Behavioural Based Safety) sudah berkembang menjadi RBBS (Risk Based Behavior Safety) dengan metode baru yaitu the QUAN-qual method dengan melakukan pre-test post-test non-equivalent control group design karena memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Membutuhkan waktu lama karena harus ada observasi terlebih dahulu sebelum dan sesudah pekerja mendapatkan training dan drill tentang BBS kemudian melakukan pre-test post-test non-equivalent control group design, selain itu juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

7.    Referensi: 

a.    Steps for the Behavioural Based Safety: A Case Study Approach, Faridah Ismail and Ahmad Ezanee Hashim, Member, IACSIT International Journal of Engineering and Technology, Vol. 4, No. 5, October 2012

b.        Integration of Behaviour-Based Safety Programme into Engineering       Laboratories and Workshops Conceptually, Kean Eng Koo, School of Educational Studies, Universiti Sains Malaysia, International Education Studies Vol. 5, No. 2; April 2012, Published by Canadian Center of Science and Education

c.    Behaviour- Based Safety: A Case Study Illustrating A Successful Approach, Julia Clancy, Qest Consulting Group

d.   Behavior-Based Safety and Occupational Risk Management, E. Scott Geller, Virginia Polytechnic Institute and State University, Behavior Modification, Vol. 29 No. 3, May 2005 539-561, DOI: 10.1177/0145445504273287

e.    Behaviour Based Safety in Organizations, H.L. Kaila, Universitas Mumbay, India, Indian Journal of Occupational and Environmental Medicine, December 2006 Vol 10



Salam,
Budi Sulistiyo Nugroho | Academic Evaluation-HSE
--------------------------------------------------------------------------------------
Kementerian ESDM - STEM Akamigas
Jl Gajah Mada No. 38 Cepu,
T +62 296 421897 ext. 178
F +62 296 425939

Esok adalah hadiah untuk bekerja dengan aman hari ini, keselamatan adalah gerbang kesuksesan karena keselamatan dan kesuksesan tidak dapat dipisahkan

No comments: